Desain Gapura batas Kabupaten Gunung Kidul

Gapura batas sebagai penanda batas dan penanda masuk dari luar kawasan/daerah ke dalam suatu kawasan/daerah. Gapura memiliki arti penting bagi suatu kawasan. Dia menjadi “warning” bagi siapapun yang melewatinya bahwa mereka telah memasuki suatu kawasan yang berbeda dari yang sebelumnya. Untuk itu, desain sebuah gapura semestinya memberikan pengalaman bagi yang melewatinya, menjadi icon bagi kawasan, dan “eye-catching” bagi para pelintas batas.

Desain_Gapura

Desain_Gapura


Filosofi Bentuk
Bentuk dasar Larbadak sebagai tugu batas kabupaten atau tugu selamat datang, terbagi menjad 3 segmen yakni kepala, badan, dan khaki.ini sebagai transformasi bentuk manusia yang selalu siap menerima tamu.

1. Bagian kepala, menyerupai bentuk mahkota adalah distrosi dari bentuk dua tangan yang menyambut. Mempunyai makna bahwa Kabupaten Gunung Kidul, terbuka bagi siapa saja. Juga melambangkan adanya pemerintahan yang menaungi rakyatnya yang mereka bersama-sama mewujudkan kemakmuran bagi daerahnya.

2. Bagian badan, melambangkan bahwa kehidupan bermasyarakat tidak akan terwujud tanpa dukungan rakyat. Dan dalam kehidupan pasti akan melewati tahapan-tahapan yang menguji kita sehingga akhirnya dapat sampai pada kesejahteraan yang hakiki. Ini diwujudkan dalam bentuk undak-undakan pada bagian badan.

3. Bagian kaki/tapak, adalah lambang dari pijakan masyarakat yang kokoh disertai kemantapan serta keteguhan hati dalam mengarungi kehidupan yang keras.

Icon tersebut terlingkup dalam frame pintu berbentuk gunungan untuk menunjukkan bahwa Kabupaten Gunung Kidul adalah daerah berbukit-bukit namun memiliki potensi kekayaan laut (warna biru) yang besar. Bentuk pintu adalah ucapan selamat datang dan diharapkan bagi yang memasuki kawasan ini merasa diterima. Merasa bahwa ini adalah rumahnya, sehingga merasa aman dan tenteram. Selamat datang di Dhaksinarga Bhumikarta, daerah pegunungan selatan yang memiliki tanah makmur.

Artikel diatas adalah merupakan artikel desain lomba rancang bangun gapura kabupaten gunung kidul yang diadakan oleh pemerintah kota gunung kidul beberapa waktu yang lalu, meneng2 aku melu lomba, he3x. sopo ngerti menang.. he3x.. tapi ngeprintne larang tenan, ngeplot A2 membutuhkan biaya diatas 30 rb, tergantung dari banyaknya warna yang di print (jarene Customer Servise ngono, Full color opo ora?), aku ngepritne ning prima (wah seneng ki, toko prima tak sebut2), tempate disebelah utara mirota kampus, nek koe mau ngeprint A2 neng kono di beri 3 pilihan harga dari mulai Rp 25000 (hitam putih) terus Rp 50000 - Rp. 175000 (fullcolor), aq negpritne entek Rp 40000 , discount 20% dadi Rp. 32000.., lumayan, iso go tuku bakmi... hex...di discount mungkin customer service mesake karo aku po yo.., soale rupaku lecek tenan, nglembur sewengi garap gapuro iki, he3x.. ora po2.. , nek menang yo Alhamdulillah nek ora yo sabar, dinggo pengalaman.. bener ra mas..? sip...

tapi sory.. pengumuman lombane mendadak, dadi gak sempat tak informasikan kepada anda2 semuanya, soale paling lambat 13 desember 2008 jam 12.00 siang, saiki wis tanggal piro hayo?.. ok.. .. terus semangat yo...

0 comments :

Post a Comment